Ternate (ANTARA) – Sejumlah kelompok tani di Sidomulyo, Wasile Timur, Kabupaten Halmahera Timur (Haltim) membutuhkan pendampingan sebagai upaya meningkatkan produksi padi dalam mendukung program pemerintah melalui ketahanan pangan.
Ketua Kelompok Tani Sidomulyo, Boyadi dihubungi di Ternate, Kamis, mengatakan pendampingan sangat membantu para petani setempat mulai dari pendampingan penggunaan bibit hingga dukungan dapat ini sangat dirasakan manfaatnya oleh para petani.
“Salah satu dukungan dirasakan petani dengan kehadiran TNI di tengah-tengah masyarakat sangat membantu kami dan sehingga para petani yang lain lebih semangat dalam membajak sawahnya untuk mendukung ketahanan pangan yang diprogramkan pemerintah,” katanya.
Dia menyebut, pendampingan yang dilakukan Babinsa ini merupakan wujud kebersamaan antara TNI dengan Rakyat guna mensukseskan program pemerintah mengenai swasembada pangan di wilayah.
Selain itu, kegiatan yang dilaksanakan tersebut bertujuan sebagai upaya percepatan proses tanam padi, terlebih saat ini sudah memasuki musim tanam, sehingga para petani menyiapkan lahannya untuk persiapan tanam padi.
Menurut dia, dalam pengolahan lahan dengan menggunakan traktor adalah cara baru pengolahan lahan yang dapat membantu petani untuk menyuburkan tanah yang akan ditanami padi.
Di tempat terpisah, Danramil 02/Wasile Kapten Inf Muji Utama saat dikonfirmasi menyatakan, Babinsa akan selalu turun ke lapangan, untuk mendampingi kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para kelompok tani di Desa Binaannya, hal ini agar para Babinsa dapat memberikan arahan dan imbauan serta memberikan motivasi tinggi terhadap para petani supaya lebih giat lagi dalam hal pertanian Sehingga nantinya akan menuai hasil panen yang produktif.
Badan Pusat Statistik (BPS) Malut mencatat, luas panen dan produksi padi dihasilkan petani Malut selama tahun 2022 untuk luas panen padi mencapai sekitar 6.416 hektare dengan produksi beras pada 2022 mencapai 13.703 ton.
Kepala BPS Malut, Aidil Adha mengatakan, produksi beras pada 2022 untuk konsumsi pangan penduduk mencapai 13.703 ton, mengalami penurunan sebanyak 1.995 ton atau 12,71 persen dibandingkan produksi beras di 2021 yang sebesar 15.697 ton.
Dia mengatakan, untuk produksi padi Malut pada 2022 yaitu sebesar 24.486 ton Gabah Kering Giling (GKG), mengalami penurunan sebanyak 3.565 ton atau 12,71 persen dibandingkan produksi padi di 2021 yang sebesar 28.051 ton GKG.
Sedangkan, untuk luas panen padi pada 2022 mencapai sekitar 6.416 hektare, mengalami penurunan sebanyak 1.366 hektare atau 17,55 persen dibandingkan luas panen padi di 2021 yang sebesar 7.782 hektare.
Dia menyebut, berdasarkan hasil Survei Kerangka Sampel Area (KSA), realisasi luas panen padi sepanjang Januari hingga Desember 2022 mencapai sekitar 6.416 hektare, atau mengalami penurunan sebesar 1.366 hektare (17,55 persen) dibandingkan 2021 yang sebesar 7.782 hektare
Sumber: Antara News