Bangkitkan Ekonomi Desa Soligi, Harita Nickel Ajak Warga Olah Kedelai

SOLIGI, KOMPAS.com – Demi membangkitkan perekonomian warga Desa Soligi di Kecamatan Obi Selatan, Halmahera Selatan, yang merupakan ruang lingkup wilayah kerja Harita Nickel di Pulau Obi, perusahaan mengajak warga untuk membudidayakan kedelai serta mengolahnya jadi tahu dan tempe untuk konsumsi karyawan perusahaan. 

Latif Supriadi, Head of Community Affairs Harita Nickel mengatakan, program tanam dan olah kedelai ini akan menjadikan Desa Soligi jadi sentra olahan pangan berbahan baku kedelai hulu-hilir pertama di Halmahera Selatan. Pasar utama hasil olahan pangan warga adalah perusahaan katering untuk Harita Nickel yakni PT GDSK dan PT Aden. 

Ia menceritakan, awalnya Harita Nickel melakukan pendampingan serta penanaman perdana budidaya kedelai di lahan seluas 2 hektare pada 21 Juli 2022 lalu. 

Kemudian pada 17 September 2022, diresmikan Rumah Usaha Tangguh Ekonomi (RUTE) bersama dengan Pemdes Soligi. Program RUTE ini awalnya memberdayakan 14 ibu-ibu rumah tangga di tiga dusun di Desa Soligi. Tagetnya, setelah berproduksi sebanyak-banyaknya, program ini bisa melibatkan lebih banyak warga sesuai mekanisme RUTE.

Di RUTE ini, para ibu komoditas kedelai untuk dijadikan komoditas tempe dan tahu yang ditargetkan bisa mensuplai setiap bulannya 80.000 potong tempe dan tahu untuk kebutuhan konsumsi karyawan Harita Nickel.

Setiap bulannya, vendor katering PT GDSK dan PT Aden membutuhkan tahu dan tempe sekitar 80.000 potong. “Dengan kebutuhan sebanyak itu potensi keseluruan omzet yang bisa diraih RUTE bisa mencapai Rp 330 Juta per bulan,” papar Latif melalui keterangannya, Selasa (20/9/2022). 

Latif melanjutkan, dukungan Harita Nickel untuk program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (PPM) Desa Soligi ini antara lain berupa pembentukan dan penguatan kelembagaan, memberikan peralatan produksi tahu dan tempe, pelatihan pembuatan tahu dan tempe, hingga manajemen produksi dan akses pasar serta demplot budidaya tanaman kedelai. “RUTE akan berfokus pada pengoptimalan komoditas kedelai, sehingga produk yang dihasilkan pun masih seputar olahan kedelai mulai dari tahu, tempe hingga susu. Ini menjadi salah satu bagian strategi program One Village One Product (OVOP) yang dikembangkan Harita Nickel,” papar Latif.

 “Harita Nickel akan selalu mendukung penuh masyarakat melalui program PPM yang terarah dan untuk Program RUTE di Desa Soligi ini pendampingan dilakukan melalui peningkatan keterampilan serta pendampingan produksi sampai pemasaran produk,” tambah Head of External Relations Harita Nickel, Stevi Thomas. 

Rusman Baharudin, Koordinator RUTE berharap, program RUTE bisa membawa perubahan yang signifikan untuk Desa Soligi dalam berbagai lini kehidupan dan bisa terus memberikan manfaat ke masyarakat desa.

“Dengan adanya program RUTE ini masyarakat mendapatkan banyak hal positif terutama soal keterampilan dan kewirausahaan,” kata Rusman. Sementara Badri Bakhtiar perwakilan PT GDSK mengungkapkan bahwa saat ini kebutuhan bahan pangan tahu dan tempe yang diolah kateringnya didatangkan dari luar Pulau Obi. Akibatnya, kualitasnya sudah tidak terlalu bagus ketika sampai di site.

“Kami berharap agar secepat mungkin bisa bekerja sama dengan RUTE dan kelompok RUTE diharapkan bisa memasok produk tahu dan tempe yang berkualitas bagus,” ujar Bakhtiar, yang disetujui oleh Ronny, perwakilan dari vendor katering lainnya yakni PT Aden. 

Sumber: Kompas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *