Setelah Berhasil Produksi Nikel Sulfat, Presdir: TBP Akan Produksi Kobalt Sulfat

NIKEL.CO.D, 8 MEI 2023 – Presiden Diretur PT Trimegah Bangun Persada Tbk(TBP), Roy A. Arfandy mengungkapkan, setelah berhasil memproduksi nikel sulfat di April, pada Mei ini TBP akan mulai memproduksi kobalt sulfat dari olahan MHP yang diproduksi dari line ke-3 sebesar 55 ribu ton per tahun. 

“Dari 55 ribu ton MHP ini akan diproses untuk lebih lanjut lagi menjadi barang namanya nikel sulfat. Itu sudah kita mulai produksi dari April, harapan kita di Mei ini sudah mulai produksi kobalt sulfat dari olahan MHP. Itu turunan semua dari MHP,” kata President Director PT TBP, Roy A. Arfandy ketika diwawancarai oleh nikel.co.id, saat acara Fun Run 5K oleh Trimegah Bangun Persada di halaman Gedung Panin Bank, Senayan, Jakarta, Minggu (7/5/2023).

Menurutnya, produksi MHP sebanyak 55 ribu ton per tahun ini akan diolah kembali menjadi nikel sulfat dan kobalt sulfat untuk penyediaan industri baterai kendaraan listrik.

“Nikel sulfat dan kobalt sulfat adalah bahan baku untuk membuat prekursor, lalu menjadi katoda baterai. Jadi, ini sudah tahap ketiga,” terangnya.

Roy lantas menjelaskan mengenai perkembangan bisnis anak TBP yang merupakan anak usaha Harita Nickel kini sudah menjadi perusahaan go public setelah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme Penawaran Umum Perdana (IPO) pada Rabu, 12 April 2023.

Harita Nickel sebagai emiten berkode NCKL merupakan perusahaan yang tercatat ke-31 di bursa pada tahun 2023. Holding menawarkan 7,99 miliar saham atau setara dengan 12,67 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Untuk harga penawaran umum ditetapkan Rp1.250 per saham. Melalui aksi korporasinya itu, Harita memperoleh tambahan modal sebesar Rp9,99 triliun.

“Hasil IPO untuk menyelesaikan proyek-proyek pengembangan kami, yaitu pembangunan pabrik smelter dan pembangunan pabrik tambahan kapasitas untuk baterai mobil listrik,” jelasnya.

Roy berharap, proyek tersebut segera dapat diselesaikan secepatnya, bahkan diharapkan sebelum target proyek itu sudah rampung.

“Jadi dari kita sudah memulai menambah devisa kalau kita ekspor semua,” harapan dia.

Dia menegaskan, kapasitas smelter untuk line ke-3 sudah rampung pada Maret kemarin dan mampu memproduksi MHP sebagai material nikel sulfat dan kobalt sulfat baterai listrik.

“Untuk bahan baku baterai kendaraan mobil listrik diproduksi di line 3 sudah selesai di akhir Maret kemarin.  Kita berharap mulai Mei ini kapasitas produksi sudah naik sebesar 55 ribu ton per tahun untuk produk MHP,” imbuhnya.

Ia menuturkan, TBP hanya penyuplai bahan baku baterai listrik atau electric vehicle (EV) untuk kendaraan mobil listrik. Belum ada rencana untuk membangun pabrik baterai listrik sendiri untuk saat ini.

“Kita belum sampai sana, itu masih jauh. Biasanya pabrik baterai itu hubunganya dengan otomotif, bisnis utama kami tidak bergerak di otomotif,” pungkasnya. (Shiddiq)

Sumber: Nikel.co.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *