Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) berencana akan kembali menurunkan alat canggih untuk mencari kapal kargo MV Nur Allya yang hilang di perairan Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, pada 23 Agustus 2019 lalu. Kepala Basarnas Ternate, Muhammad Arafah mengatakan, alat ini adalah yang dipakai saat KNKT mencari kotak hitam pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di Tanjung Karawang.
“Saya sudah komunikasi dengan KNKT, direncanakan pekan depan sekitar
tanggal 25 September, KNKT akan kembali menuju lokasi titik distress MV Nur
Allya di perairan Pulau Obi,” kata Muhammad Arafah, “Alat itu bernama magnitude
dan saat ini berada di Balikpapan. Dalam waktu (dekat) akan dibawa ke Ternate,”
kata Arafah lagi. Dengan alat tersebut, lanjut dia, diharapkan dapat menemukan
atau memastikan keberadaan MV Nur Allya. Sebelumnya, kata dia, KNKT juga pernah
menurunkan alat canggih yakni ping locater finder, namun alat ini tak dapat
dipakai karena kondisi perairan Pulau Obi saat itu cuaca buruk.
“Makanya, untuk pencarian nanti, sudah
disarankan ke KNKT untuk menggunakan kapal yang lebih besar milik perusahaan
karena antisipasi cuaca tadi,” kata Arafah. Sementara itu, Jumat (20/9/2019)
hari ini genap sebulan kapal kargo MV Nur Allya hilang di perairan Obi,
Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara. Tanda-tanda keberadaan
kapal sepanjang 189 meter dengan lebar 30 meter bersama 25 anak buah kapal
(ABK) di dalamnya, masih misterius.