Proses pencarian kapal kargo MV Nur Allya, kapal kargo beserta 25 orang penumpang yang hilang kontak, dilanjutkan melalui udara dengan menggunakan sebuah pesawat terbang.
Menurut dia, pencarian lewat udara ini dilakukan guna memberikan dukungan Patroli Flight Distress Alert MV Nur Allya di Perairan Pulau Obi (Malut) sampai ke perairan Buru-Namlea (Maluku).
“Data yang kami terima dari pemilik PT. Asi Pudjiastuti Aviation (SUSI AIR) Type Cessna C208B Call Sign PK-BVK dan manifestnya terdiri dari pilot, Martias Martenilli, FO Ny. Devi,” ujar Muslimin.
Sedangkan daftar penumpang pesawatnya terdiri dari Serma SAR Maykel F. Janis dan Serda SAR Ryan Azur S. Ali dari BASARNAS Ternate, Wahyu Hidayat dan Suhardi dari PT. Gurita Lintas Samudra.
Kantor Basarnas Ambon awalnya menerima laporan dari Kantor SAR Ternate kalau MV Nur Allya hilang kontak sejak tanggal 20 Agustus 2019 lalu ketika dalam perjalan dari Weda (Pulau Halmahera) menuju Makassar (Sulsel).
Dalam laporannya disebutkan kalau kapal kargo MV Nur Allya diperkirakan hilang kontak pada lokasi koordinat 02 36’00″ S / 12712’00″ E.
Jarak lokasi dengan Pos SAR Namlea adalah 44 NM, Heading 9,51 utara Pulau Buru atau LKP sekitar 106 Nm, Heading 316,02 barat laut pulau Ambon.
Data kapal yang telah diterima Kantor Basarnas adalah MV Nur Allya berbendera Indonesia dan merupakan kapal jenis kargo, Call Sign : POAC,IMO/MMSI : 9245237/525020021 dengan ukuran 3089 Gross Tonnage berpenumpang 25 orang.
Kapal milik PT Gurita Lintas Samudra sepanjang 189 meter dan lebar 32 meter ini memiliki lambung hitam atas merah dan memuat biji nikel.